Dukung Pembangunan Sekolah Kristen,Kelompok Pemuda JOL Menantang Ketua dan Fraksi DPRD Pare-Pare

Dukung Pembangunan Sekolah Kristen,Kelompok Pemuda JOL Menantang Ketua dan Fraksi DPRD Pare-Pare

PARE-PARE, MBNEWS.CO.ID-Kelompok pemuda yang tergabung dalam aliansi yang  mengatasnamakan JOL, (Jaringan Oposisi Loyal) melaksanakan diskusi publik menantang Ketua dan Fraksi DPRD atas keputusannya meminta pemerintah menghentikan rencana pembangunan Sekolah Kristen Gamaliel di Kelurahan Wattang Soreang.

Iqbal yang merupakan inisiator aliansi dari JOL mengatakan, "Kami sudah mengundang pihak DPRD, yaitu Ketua DPRD pak Kaharuddin Kadir, tapi sayangnya beliau tidak bersedia,"ujar Iqbal Selasa (10/10/2023)

"Kami juga mengundang beberapa akademisi, tokoh masyarakat, bahkan ada yang awalnya bersedia, namun belakangan berubah.Tapi Alhamdulillah ada bung Andil, berani, mau membersamai kita,"tambahnya.

"Kenapa kami ingin menantang DPRD, sebab menurut kami apa yang diputuskan DPRD saat Jumat lalu, ketika merespon aksi unjuk rasa penolakan sekolah kristen, kami kira keputusan ini sangat prematur, sepihak dan tidak objektif, karena tidak melibatkan, mendengarkan seluruh pihak sebelum memutuskan,"jelas Iqbal

Selain itu Andi Affandi Haswat dalam pandangannya mengatakan ada yang janggal atas keputusan pada hari Jumat itu, semestinya DPRD melindungi hak-hak seluruh warga negara.

"Indonesia masyarakatnya majemuk, bahkan sejak pra kemerdekaanpun, kita hidup rukun, hidup berdampingan satu sama lain antar agama, suku maupun etnis, bhinneka tunggal Ika kekuatan kita dan Pancasila kesepakatan kita bersama sebagai suatu negara bangsa yang merdeka,"kata Bung Andil Sapaan Akrab Andi Affandi Haswat.

"Narasi mayoritas/minoritas yang digunakan sebagai alasan penolakan saya kira itu sangat tidak berdasar, dan tidak mencerminkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat,"tambahnya

"Istilah mayoritas/minoritas tidak dikenal di negara Pancasila, di Agama Islam pun tidak ada istilah itu, bahkan Rasulullah SAW membuat, menulis sendiri Piagam Madinah, yang didalamnya memberikan penghormatan sekaligus perlindungan bagi umat-umat yang lain untuk menjalankan keyakinan agama yang mereka anut, Islam sangat toleran, Islam sebagai Rahmatan Lil Alamin,"bebernya

"Soal prosedur pendirian sekolah yang dianggap bermasalah, baiknya tidak langsung serta Merta di hentikan, tapi diberikan kesempatan untuk melengkapi, sesuai SOP,"pintanya 

Sementara itu Haidir yang merupakan ketua Dema (Dewan Mahasiswa IAIN Parepare) mengungkapkan sikapnya sebagaimana sikap atau tema yang selama ini kampus usung yaitu moderasi beragama, yang membuatnya agak miris.

"Kami mahasiswa yang KKN keluar daerah, itu membawa tema KKN Moderasi Beragama, sementara di Parepare sendiri ada kejadian seperti ini, yg tidak mencerminkan moderasi beragama."kesalnya.(HRS)