Komnas Perempuan dan UPTD PPA Makassar Bahas Gerakan Perempuan Feminisme

Komnas Perempuan dan UPTD PPA Makassar Bahas Gerakan Perempuan Feminisme

MAKASSAR,MBNEWS.CO.ID-Gerakan perempuan dan ideologi feminisme menjadi pembahasan utama dalam Seminar NasionaI yang dilaksanakan oleh katan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Makassar yang digelar di kampus Universitas Muhammadiyah Makassar.

Seminar yang dihadiri sekitar 500 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kota Makassar ini menghadirkan narasumber Komisioner Komnas Perempuan Prof. Alimatul Qibtiyah, Ph.D. dan Kepala UPTD PPA Kota Makassar Muslimin Hasbullah.

Penyelenggara kegiatan sekaligus ketua PC IMM Kota Makassar, Elbu Bahtiar dalam sambutannya menegaskan bahwa tema Gerakan Perempuan dan Ideologi Feminisme ini sengaja menjadi tema Seminar Nasional ini mengingat isu perempuan merupakan isu strategis dalam menata peradaban. 

"Ini harus menjadi kajian mahasiswa terutama bagi kader-kader IMM dalam membuka wawasan tentang analsisis gerakan perempuan,"ujarnya Senin (29/1/2024)

Sementara itu, dalam bahasan Prof. Alim (red), diuraikan tentang sejarah dan analisis Gerakan feminisme kontemporer yang umumnya berusaha untuk menggugat adanya ketidakadilan, terutama dalam aspek kehidupan rumah tangga, kehidupan bernegara, maupun kehidupan sosial,"katanya

"Kehadiran agama, terutama agama Islam sesungguhnya menjadi pembuka tabir peradaban dengan mengangkat derajat manusia secara setara tanpa perbedaan jenis kelamin,"tambahnya 

"Dengan masifnya Gerakan feminisme global termasuk di Indonesia, yang diuraikan dengan tiga gelombang Gerakan feminisme, terakhir gerakan feminisme tahun 1990-an telah berhasil mendorong berbagai kebijakan-kebijakan yang diadopsi oleh negara sebagai Gerakan pengarusutamaan gender.Kesetaraan akses dan partisipasi perempuan akhirnya mulai membuahkan hasil sekarang ini dengan banyaknya perempuan yang mengisi sektor-sektor public yang sebelumnya Sebagian besar diisi oleh laki-laki,"lanjutnya.

"Sekarang ini telah lahir guru-guru besar perempuan yang telah berhasil mencerahkan peradaban, termasuk mulai masuk dalam sector politik dengan munculmnya pemimpin-pemimpin perempuan saat ini,"jelas Prof Alim. 

"Walaupun diakui bahwa, dalam perjalanannya Gerakan perempuan mengalami banyak tantangan dengan tudingan-tudingan yang menganggap itu Gerakan liberal yang diadopsi dari barat. Bahkan, dikatakan bahwa banyak fenomena di masyarakat adanya sesat fikir tentang feminisme yang menganggap bahwa Gerakan ini telah menggugat keabsahan teks agama, bahkan ada yang mencap sebagai Gerakan “kafir”."tutupnya.(AJ)