OPINI: Era Baru, Babak Baru: IPM Luwu Utara Lahirkan 27 IPMawan Kader Pemimpin Militan

OPINI: Era Baru, Babak Baru: IPM Luwu Utara Lahirkan 27 IPMawan Kader Pemimpin Militan

Penulis: Muhammad Jabir (Ketua Pimpinan Wilayah IPM Sulawesi Selatan Bidang Organisasi)

Alhamdulillah, Pelatihan Kader Muda Taruna Melati II (PKMTM II) yang diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Luwu Utara pada tanggal 2–6 Januari 2025 di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Balebo telah berlangsung dengan sukses. Kegiatan ini merupakan ikhtiar nyata dalam membangun dan mengembangkan kader IPM Lutra dengan tetap menjunjung tinggi norma dan prinsip yang berlaku. Dalam pelaksanaannya, forum ini dipisahkan antara IPMawan dan IPMawati untuk menciptakan suasana yang kondusif dan sesuai dengan nilai-nilai Muhammadiyah.

1. Era Baru untuk IPM Luwu Utara

Tahun baru 2025 menjadi momentum bagi IPM Luwu Utara untuk membuka babak baru dalam melahirkan pemimpin masa depan yang berkualitas. Pelatihan ini tidak hanya bertujuan sebagai penguatan kapasitas individu, tetapi juga membangun karakter kader yang islami dan progresif. Dalam kesempatan ini, forum IPMawan dikelola oleh Sya Muh Jabir selaku Master of Training yang mendapatkan mandat untuk membimbing 27 peserta dengan beragam latar belakang. Dari jumlah tersebut, 17 peserta berasal dari Luwu Utara, 8 peserta dari Palopo, dan 2 lainnya dari Luwu.

Saya ingin berfokus untuk membangun kader muda dengan kepemimpinan yang islami, sebagaimana visi Muhammadiyah pada umumnya. Dengan pembekalan materi seperti Epistemologi Islam, Islam Wasatiyah, dan Muhammadiyah Abad Kedua, saya kira ini akan membuka mindset adik-adik peserta untuk memandang Islam secara wasatan, tidak ekstrem dan tidak pula liberal

2. Dalam sesi refleksi kegiatan.

Saya menambahkan bahwa pembekalan materi ini dirancang untuk memperkenalkan nilai-nilai Islam moderat, sebagaimana yang diajarkan oleh Muhammadiyah. Selain itu, materi tersebut juga bertujuan memperluas wawasan peserta mengenai agenda Muhammadiyah di abad kedua dan membangun kerangka berpikir ilmiah yang kritis, inovatif, dan visioner.

3. Tantangan dan Harapan

Mengelola forum dengan 27 peserta bukanlah tugas yang mudah. Dengan latar belakang dan kepribadian yang beragam, para fasilitator menghadapi tantangan dalam memastikan bahwa setiap peserta mendapatkan manfaat maksimal dari pelatihan ini. Meski demikian, hal ini justru menjadi kesempatan untuk terus berinovasi dalam metode pelatihan.

Kami menyadari bahwa setiap individu memiliki karakter dan gaya belajar yang berbeda. Oleh karena itu, kami berusaha semaksimal mungkin untuk mengakomodasi kebutuhan mereka, sehingga pelatihan ini dapat menjadi wadah yang efektif untuk membangun calon pemimpin masa depan.

Para peserta juga diberikan tantangan untuk tidak hanya memahami materi yang disampaikan, tetapi juga mampu menerapkannya dalam konteks kepemimpinan di organisasi masing-masing. Dalam sesi diskusi kelompok, peserta didorong untuk memecahkan masalah secara kolaboratif, melatih keterampilan berpikir kritis, serta membangun visi yang jelas untuk IPM di daerah mereka.

4. Momentum untuk Meng-upgrade Diri

Pelatihan ini tidak hanya menjadi ajang untuk menambah ilmu, tetapi juga sebagai momentum bagi para peserta untuk meningkatkan kapasitas diri. Para peserta diharapkan menjadi pemimpin sekaligus teladan di komunitas mereka, membawa semangat perubahan yang positif dan relevan dengan nilai-nilai Islam.

TM II ini adalah titik awal bagi kami sebagai kader muda. Banyak hal yang kami pelajari di sini, mulai dari kepemimpinan, pemahaman agama, hingga cara berpikir yang lebih sistematis. Kami berharap dapat membawa perubahan yang nyata di daerah kami masing-masing,

Sebagai tuan rumah, Luwu Utara memiliki harapan besar terhadap pelaksanaan kegiatan ini. Bukan hanya sekadar menjadi ajang eksistensi organisasi, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam mempersiapkan generasi muda yang berkualitas. Hal ini patut diapresiasi sebagai upaya kolektif dalam membangun masyarakat yang lebih baik.

5. Langkah Menuju Masa Depan 

Dengan berakhirnya TM II, para peserta kini membawa tanggung jawab besar untuk menerapkan apa yang telah mereka pelajari. Harapan besar ada di pundak mereka untuk menjadi motor penggerak organisasi di daerah masing-masing. IPM Luwu Utara, Palopo, dan Luwu kini memiliki kader-kader muda yang siap berkontribusi bagi perkembangan organisasi dan masyarakat.

Saya optimis bahwa para kader ini akan menjadi aset berharga bagi IPM. Mereka tidak hanya dibekali dengan ilmu, tetapi juga semangat untuk terus berkembang dan membawa perubahan positif.

Sebagai bagian dari proses regenerasi, pelatihan ini menjadi tonggak penting dalam melahirkan pemimpin masa depan yang tangguh dan berkarakter. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, IPM Lutra terus melangkah menuju era baru yang penuh harapan. Semoga langkah ini menjadi awal dari perjalanan panjang dalam membangun kader-kader pemimpin yang mampu membawa perubahan bagi bangsa dan umat.