Mantan Atlet Pencak Silat Indonesia Kabupaten Luwu Utara, Mardiah, Menyoroti Aturan Pertandingan Pencak Silat Yang Baru

LUWU UTARA,MBNEWS.CO.ID-Mantan Atlet Pencak Silat Indonesia Kabupaten Luwu Utara, Mardiah, menyoroti aturan pertandingan pencak silat yang baru
Sorotan tersebut dilontarkan usai insiden meninggalnya Said Alif Rabbani di Kejuaraan Daerah (Kejurda) Pencak Silat Sumatera Utara di GOR Lubuk Pakam, 15 Februari 2025.
Mardiah prihatin atas peristiwa yang berakhir tragis tersebut. “Sebagai mantan atlet, saya sangat prihatin melihat kejadian ini,” ucap Mardiah, Senin (17/2/2025), di Masamba.
Mardiah yang juga pengurus IPSI Lutra ini pun menyoroti aturan baru dalam pencak silat yang menurutnya justru malah membuat makin banyak korban berjatuhan di atas matras.
Menurutnya, aturan baru pencak silat kini tak ubahnya seperti olahraga tarung bebas, sehingga menghilangkan kaidah seni bela diri sebagai warisan bangsa.
“Silat yang dulunya penuh dengan nilai, seni dan filosofi, kini lebih mirip pertarungan bebas,” ucap Mardiah yang juga pegawai Disporapar Luwu Utara ini dengan nada lirih.
Ia pun berharap, sistem pertandingan yang diterapkan saat ini perlu dievaluasi secara menyeluruh agar keselamatan atlet pencak silat tetap menjadi prioritas utama.
“Saya harap dengan kejadian ini, IPSI pusat meninjau ulang dan merevisi peraturan pertandingan agar tetap menjunjung tinggi esensi pencak silat yang sebenarnya,” harapnya.
“Jangan sampai kita kehilangan identitas seni bela diri sebagai warisan bangsa, hanya karena ingin mengejar aspek kompetisi semata,” tegasnya menambahkan.
Dikatakan Mardiah, pencak silat adalah budaya bangsa Indonesia yang memiliki ciri khas sendiri. Sehingga dengan mengubah peraturan yang sudah ada sebelumnya, tentu akan memberikan dampak yang kurang baik bagi para atlet itu sendiri.
“Jika aturan sekarang bertujuan agar pencak silat go internasional, sehingga mengadopsi aturan-aturan yang tidak berkenan dengan pencak silat, maka di sini nampak sekali kelemahan bangsa kita yang tak mampu mempertahankan budaya hasil karya nenek moyang kita sendiri,” ucapnya mengkritisi aturan baru pencak silat.
Mardiah membandingkan dengan olahraga bela diri yang merupakan produk dari negara lain, yang tetap bisa go internasional tanpa mengubah aturan yang sudah ada.
“Coba kita lihat olahraga bela diri produk negara lain. Mereka tetap konsisten dengan ciri khas mereka, tetapi tetap go internasional,” imbuh Mardiah.
Tak pula, Mardiah menyampaikan ucapan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga almarhum. “Semoga keluarga diberikan kesabaran atas musibah ini,” pungkasnya. (LH)